Ismail Suardi Wekke: HARKITNAS Momentum Membangun Kesadaran Intelektual Pemuda

Wakil Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat (MPP) Pemuda ICMI, Ismail Suardi Wekke

LAPENMI.ID - Wakil Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat (MPP) Pemuda ICMI, Ismail Suardi Wekke jadi narasumber Seminar Nasional Bakornas LAPENMI PB HMI bersama PB IKAMI Sulawesi Selatan berlangsung semarak, Rabu 22 Mei 2024.

Dalam paparannya, Ismail Suardi Wekke menegaskan momentum HARKITNAS bukan peringatan seremonial tanpa makna.

Kepada audiens, akademisi ini menegaskan pentingnya membangun kesadaran intelektual untuk menggerakkan semangat pemuda.

"Hari Kebangkitan Nasional memiliki sejarah panjang dan peran serta perjuangan pemuda untuk memajukan bangsa," terangnya.

Kesadaran nasional pemuda, kata Ismail Suardi Wekke harus dibangun karena merupakan tonggak masa depan bangsa.

"Pemuda harus terus belajar dan memberikan partisipasi terbaiknya dalam berbagai agenda pembangunan nasional," ungkapnya.

"Sebab dimasa depan, bangsa ini, berada ditangan kalian (pemuda) hari ini," tambahnya.

Ismail Suardi Wekke menegaskan kepada seluruh peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang organisasi. Bahwa apabila tidak mampu memberikan kontribusi besar, cukup tidak menyebarkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar dimana berada.

"Perbanyak kolaborasi, bangun kerjasama yang baik. Hari ini adalah eranya kolaborasi," pesannya.

Juga hadir sebagai naasumber, Guru Besar Universitas Airlangga, Prof. Dr. Cholicichul Hadi.

Serta pegiat media sosial Co-Founder Distrik Berisik, Muh Nur MUhaimin.

Dalam sambutannya, Direktur Bakornas LAPENMI PB HMI, Asran Siara menyampaikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional merupakan momentum memperkuat konsolidasi nasional memajukan bangsa.

"Kita berharap bahwa dalam momen ini, peringatan Harkitnas bisa menambah semangat kita untuk terus bergerak memberikan kontribusi terbaik kita," ungkapnya.

Asran Siara berharap HARKITNAS juga jadi momen untuk mengevaluasi agenda pembangunan nasional terutama dunia pendidikan.

"Kita saat ini, tengah menggaungkan Indonesia Emas 2045. Hal itu, tentu hanya bisa dicapai apabila penyelenggaraan pendidikan nasional bisa memastikan pembangunan SDM dan penguasaan teknologi yang merata," terangnya.

(Tim Redaksi)