DIALOG PENDIDIKAN NASIONAL LAPENMI: KOLABORASI CERDASKAN INDONESIA

LAPENMI.ID – Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (Bakornas LAPENMI) di bawah naungan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menggelar Dialog Pendidikan Nasional, di D Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Jakarta, 12 Februari 2022.

Dialog Pendidikan Nasional mengangkat tema “Kolaborasi Cerdaskan Indonesia; Ikhtiar Mewujudkan Insan Intelektual di Era Digital”. 

Kegiatan dibuka langsung oleh Direktur Eksekutif Bakornas LAPENMI PB HMI, Asran Siara, sebagai salah satu pembicara utama.

Turut hadir sebagai Narasumber, Anggota Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah,M.Si, dan Staf Khusus Menteri Koordinator BIdang Pengembangan Manusian dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Ravik Karsidi.

Selain itu, juga hadir Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan BAPPENAS, Amich Alhumami, MA.,M.Ed.,Ph.D dan Guru Besar UIN Jakarta, Prof Kusmana.,MA.,Ph.D.

Dalam sambutannya, Asran Siara menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen bangsa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tengah tantangan digitalisasi. 

“Era digital memberikan peluang besar, tetapi juga tantangan yang tidak sedikit. Untuk mencerdaskan Indonesia, kita harus menciptakan kolaborasi yang melibatkan pemerintah, institusi pendidikan, masyarakat, dan dunia usaha,” ujarnya.

Pendidikan di Era Digital
Dialog ini membahas berbagai isu strategis seputar pendidikan di era digital, seperti akses teknologi bagi siswa di daerah terpencil, kurikulum berbasis teknologi, dan pengembangan literasi digital. “Di era ini, kita tidak hanya berbicara tentang akses pendidikan formal, tetapi juga bagaimana menciptakan insan intelektual yang mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi,” tambah Asran.

Selain itu, ia juga menyoroti peran mahasiswa sebagai agen perubahan. “HMI sebagai organisasi mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi motor penggerak dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas dan etika di era digital,” ungkapnya.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, para akademisi, praktisi pendidikan, dan organisasi kepemudaan.

Salah satu poin penting yang disepakati adalah perlunya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi kesenjangan pendidikan digital di Indonesia.

Asran Siara mengakhiri sambutannya dengan pesan optimisme, “Mencerdaskan Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama. Di era digital ini, mari kita bergandengan tangan untuk menciptakan insan intelektual yang mampu menghadapi tantangan global.”

Salah satu peserta dialog pendidikan nasional menyatakan bahwa diskusi ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya adaptasi teknologi dalam proses belajar mengajar. 

“Kami para guru merasa terbantu dengan ide-ide yang disampaikan di sini, terutama dalam memahami bagaimana teknologi bisa menjadi alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya.

Dialog ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, seperti perlunya penguatan infrastruktur teknologi di seluruh wilayah Indonesia, pelatihan literasi digital bagi guru dan siswa, serta kebijakan pendidikan yang mendukung inovasi digital.

Dialog ini menjadi momentum penting bagi HMI dan seluruh pihak yang hadir untuk terus berkomitmen dalam memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menjawab tantangan di era digital yang serba cepat dan dinamis.

(***)

Baca Juga:

 

0 Komentar